Suasana menjelang ujian di kampus Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Al-Ahgaff. (Foto: Adnan Widodo) |
Kabar mengejutkan datang dari kampus Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Al-Ahgaff siang tadi. Secarik kertas tertempel di samping pintu masuk bertuliskan: "Diumumkan kepada segenap mahasiswa bahwasannya ujian syahriah diundur sampai pemberitahuan lebih lanjut." Baru kali ini, selama empat tahun saya kuliah, jadwal ujian yang tinggal beberapa jam lagi tiba-tiba diundur hingga waktu yang belum ditentukan.
Berbagai spekulasi pun muncul menanggapi pengumuman itu. Biasalah, anak Indonesia terkenal paling pandai untuk urusan membuat gosip sekaligus menyebarluaskannya. Ada yang mengatakan pihak kampus sedang tidak punya dana untuk menyelenggarakan ujian kali ini, baik untuk memfotokopi lembar ujian maupun memberi upah para pengawas. Sebagian yang lain berpendapat para dosen sedang mogok tidak membuat soal ujian karena belum digaji selama beberapa bulan.
Entah dari mana mereka dapat informasi tersebut. Yang jelas, saya tidak begitu saja percaya (baca: tak mau ikut campur) dengan itu semua. Apalagi beberapa waktu yang lalu pihak kampus telah memanggil sekitar 20 mahasiswa yang divonis drop out. Kedua puluh mahasiswa itu rencananya akan segera dipulangkan ke negaranya dalam waktu dekat ini dan itu artinya pihak kampus lagi punya banyak duit. Di samping itu, para dosen di sini terkenal akan ketulusannya dalam mengajar. Bahkan saking ikhlasnya, konon ada yang tidak mau digaji. Baru setelah dibujuk langsung oleh rektor universitas, akhirnya ia bersedia, itu pun hanya separuh saja dari jatah gajinya. Toh jika para dosen itu mau, bisa saja mereka mogok mengajar daripada (hanya) mogok bikin soal.
Sementara itu, para mahasiswa yang beberapa hari terakhir sudah berkhalwat dan sibuk dengan buku diktatnya masing-masing, kini tampak sedikit lega. Entah lega karena mereka belum siap untuk menghadapi ujian atau apalah alasannya. Namun setidaknya, mereka dapat melewati malam-malamnya dengan lebih rileks tanpa harus bergadang di masjid seperti marbut yang tak punya tempat tinggal. Saya sendiri tadi malam baru bisa tidur sekitar pukul dua dini hari setelah sebelumnya
Moga-moga krisis keuangan—jika memang benar adanya—yang sedang menimpa Universitas Al-Ahgaff segera terselesaikan dan semua aktifitas kuliah bisa berjalan lancar seperti sedia kala. Malam ini, saya ingin tidur lebih awal dari malam sebelumnya. Dan tentunya, lebih nyenyak.
Diambil hikmahnya ya mas... kesempatan lebih banyak buat belajar
BalasHapusDitunda ujiannya mungkin bisa jadi kabar gembira bagi yang BELUM SIAP atau belum buka buka buku artikel atau catatan buat ujian. Namun kabar ditundanya ujian bisa jadi kabar yang kurang menyenangkan buat mereka yang sudah siap FIGHT alias sudah siap "tempur" untuk menghadapi ujian. Memang teknis juga sifatnya. Dalam arti hal hal semacam ini memang kadang tidak terduga sama sekali
BalasHapusKalau saya belajarnya baru setengah-setengah, Kang Asep. Jadi saya juga merasa bahwa ini adalah kabar gembira. Hehe
HapusWah, membacanya jadi terkenang menghadapi ujian yg belum siap gegara belajar sistem kebut semalam :D. Memang agak aneh pastinya, jika pembatalannya hanya beberapa jam sebelum waktu ujian. Pasti penasaran ada apa. Semoga spekulasi itu tak terbukti. Dan salut sama dosen2 yg ikhlas mengajar...
BalasHapusTerima kasih, Mbak Euisry [eh, nama panggilannya siapa ya?]. Tapi konon, nikmatnya belajar kalau sudah mendekati ujian alias "belajar sistem kebut semalam". Sama seperti nikmatnya makan kalau sudah lapar; nikmatnya tidur kalau sudah mengantuk :)
Hapuslho.. ujiannya bulanan ya mas?? berarti 1 tahun ada 12 kali ujian donk,, hmm selamat berkepleh-kepleh ria ya mas hehehe..
BalasHapusDalam satu semester ada 16 (enam belas) minggu dan 3 (tiga) kali ujian. Jadi enggak sebulan tepat sih, sekitar 5 (lima) minggu sekali.
Hapussemoga ujian nya bisa sukses ya mas meski di tunda ;)
BalasHapusBerarti punya waktu lebih banyak untuk mempersiapkan diri
BalasHapusbisa lebih panjang lagi belajarnya untuk hasil maksimal
BalasHapusTetap belajar eskipun di tunda
BalasHapussemangat ya ...
aku doakan sukses :-)
jadi punya waktu lebih banyak lagi buat belajar yaa,
BalasHapusselalu ada hikmahnyaa :D
Waah keren nie Mas bisa kuliah di luar negeri, gimana tuw Mas caranya /
BalasHapuspengumumannya peke bahasa indonesia atau arab ya bang? hehehe
BalasHapusPakai bahasa Arab, itu sudah saya terjemahkan :)
Hapushati2 dengan diundur maalah jadi leha leha itu sih biasanya saya hhehe
BalasHapusayoo semangat semoga sukses
Terima kasih atas motivasinya, Mbak Hana.
HapusWah kalau di kampusku yang kayak begitu, dijamin aku udah jingkrak2.... hihi
BalasHapusKrisis keuangan? Semoga bisa segera diatasi ya.... ambil hikmahnya aja ;)
Hahaha... Sampai jingkrak2 gitu, ya?
HapusJadi ada waktu lebih untuk memaksimalkan persiapan ujian ya... Ma'an najah fil imtihan.
BalasHapusambil hikmahnya saja, akhi.
BalasHapusbnyak waktu luang kan jadinya buat belajar dan refreshing
Terima kasih, Mbak Ina.
Hapuskurang berapa tahun lagi mas kuliahnya,,,ayo segera balik ke Indonesia ya,,,
BalasHapusKurang beberapa bulan lagi. Doanya, ya....
Hapusouwww berarti sebentar lg. smangat2!
HapusTerima kasih, Mbak Ina.
Hapussemoga ujiannya nti lancar dan sukses ya....senangnya bsa kuliah di luar negri #kunjunganbalik
BalasHapus