Pages - Menu

Minggu, 26 Agustus 2012

Salah Orang



Kejadian ini berlangsung sekitar dua bulan yang lalu tepatnya beberapa hari setelah dibukanya tahun ajaran baru di Universitas Al-Ahgaff.
Waktu itu di perpustakaan sedang ramai pengunjung. Maklum, setelah libur panjang selama dua setengah bulan, para mahasiswa selama itu tidak ada yang ke sana karena tutup. Kebanyakan dari pengunjung adalah mereka yang baru datang dari Mukalla, tempat bagi mahasiswa Al-Ahgaff semester pertama dan kedua.
Saya mengambil tempat duduk di ruang tengah. Tidak jauh dari tempat saya ada seseorang berkebangsaan Afrika. Saat sedang fokus membaca tiba-tiba orang Afrika tadi datang menghampiriku. Dia menyodorkankan kitab yang dibawanya sambil menunjukkan isi halaman kitab itu. Lalu dia berkata, "isy murâd bi hâdzihil ibârah? (apa maksud perkataan ini?)".
Ketika saya melihat isi kitab tersebut, dia memperhatikanku dengan saksama. Sebelum pertanyaannya sempat kujawab, dia menarik kembali kitabnya dan berkata, "afwan, a'taqid annak Shamâliy (ma'af, saya kira anda orang Somalia)". Lalu ia beranjak ke ruangan sebelah. Dalam hati saya berujar, mungkin saja orang ini memang buta warna atau tidak mengetahui kalau saya adalah dzul jawazain.
Selang beberapa waktu setelah peristiwa itu, beredar gosip di lingkungan kampus (bahkan sampai sekarang) bahwa saya adalah satu-satunya mahasiswa Indonesia yang pernah diajak berbicara orang Afrika dengan bahasa mereka. Padahal sebenarnya bukan seperti itu.