Pages - Menu

Rabu, 02 November 2011

Akhir Penantian Panjang Jawa Tengah


Tarim – Sejak digulirkannya kompetisi sepak bola antar provinsi di lingkungan kampus Universitas Al-Ahgaff, Jawa Tengah, sebagai salah satu penduduk terbanyak, belum pernah menjuarai ajang bergengsi ini. Sore kemarin, dihadapan puluhan pasang mata pendukungnya, Jawa Tengah berhasil mengakhiri penantian panjang tersebut.
Partai final kali ini mempertemukan dua tim raksasa asal pulau Jawa, Jateng FC dan Jabar FC. Jawa Barat, yang sempat memimpin dengan skor 1-0 hingga paruh babak kedua, menerapkan strategi bertahan total. Hanya menyisakan satu striker di depan, anak-anak Sunda ini berkerumun di barisan belakang untuk mempertahankan keunggulan mereka. Walhasil, stadion mini Al-Ahgaff yang berukuran panjang sekitar 40 meter ini hanya digunakan setengahnya saja.
Tiga gelandang serang Jawa Tengah, Ahmad Mansur, Faqih Ahmad dan Suryono berjuang ekstra keras untuk menggempur pertahanan solid Jabar. Kerja keras mereka membuahkan hasil ketika Ahmad Mansur mendapat celah terbuka dan berhasil melesakkan tendangan keras tepat di pojok kiri gawang Ahmad Saifullah. Sontak suara yel-yel suporter garis keras Jateng yang dimotori oleh Gus Ihsan Kamaluddin kembali menggelegar. Pertandingan sempat dihentikan beberapa saat karena gawang Jawa Barat rusak akibat gol tersebut.
Kedudukan imbang membuat semangat Jateng bergelora, sementara Jabar yang terlanjur bermain hati-hati nampaknya lebih menginginkan terjadinya adu pinalti. Petaka bagi Jabar di menit-menit akhir ketika tendangan gawang Suryono melambung tinggi dan menukik tepat di mulut gawang Jawa Barat. Sebelum masuk, bola sempat mengenai kaki Ahmad Saifullah sehingga wasit memutuskan gol itu sah. Tidak selang lama setelah terjadinya gol ini, wasit meniup peluit panjang bertanda berakhirnya pertandingan.
Tahun lalu, dalam ajang Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, sebenarnya Jawa Tengah berhasil masuk ke final. Dalam final tersebut mereka bertemu dengan juara bertahan Jatim. Sempat unggul dua gol namun Jatim berhasil membalikkan keadaan menjadi 2-3 melalui penyerang veteran asal Tuban, Muhammad Ali Musyaffa'.
Pertandingan sore tadi mengingatkan kita kembali pada Final Liga Champions tahun 1998 antara Manchester United melawan Bayer Munchen, partai final paling dramatis dalam sejarah itu. Bedanya, jika dua gol MU terjadi pada masa injury time, maka dua gol Jawa Tengah tercipta menjelang pertandingan usai. Bravo!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar dan tunggu kunjungan balik dari saya. Tabik!