Tarim – (2/11) Akhirnya tim
Jateng FC mampu mempertahankan gelarnya musim lalu setelah mengalahkan Jatim FC
melalui drama adu penalti di Final AMI Cup sore tadi setelah kedua tim bermain
imbang dengan skor 1-1 selama 50 menit.
Sebelum laga final dihelat, kedua
tim telah dihantui krisis pemain. Para pemain kebanyakan dipanggil oleh Timnas
Ahgaff untuk menjalani kompetisi yang diadakan oleh PPI Yaman.
Sehari sebelum partai final ini,
Timnas Ahgaff bertandang ke luar kota untuk menghadapi tim Rubath Hauthah.
Rombongan yang berjumlah satu bus ini membawa serta semua pemainnya yang
terdiri dari berbagai provinsi. Termasuk diantaranya dari Jatim dan Jateng.
Di tim Jateng sendiri, krisis
pemain sudah muncul sejak kompetisi belum dimulai. Alfain Fu'adi, bek kanan
asal Blora ini tidak bisa membela timnas karena sedang melaksanakan ibadah
haji. Sementara Tajus Syarof yang biasanya menjadi bek kiri telah pulang ke
tanah air. Pemain baru asal Yogyakarta yang baru datang dari Mukalla, Alfa
Billah, juga dibekap cedera setelah bermain beberapa menit saja. Praktis, di
barisan pertahanan hanya menyisakan bek tengah, Muhammad Lutfi Hakim.
Perjalanan Jateng FC menuju final
tidak dilalui dengan mudah, walaupun sempat menang telak 4-0 pada pertandingan
perdana saat melawan Sumatra FC, tim yang didanai oleh PPJJ (Paguyuban Pelajar
Jawa Tengah dan Jogja) ini mendapat perlawanan sengit dari Jawa Barat FC di
Semi Final.
Sempat tertinggal 1-0 oleh gol
Mustofa pada menit-menit pertama memanfaatkan blunder bek kiri, Ahmad Najib,
yang gagal mengahalau bola. Tidak lama berselang, Ahmad Mansur berhasil
menyamakan kedudukan melalui tendangan bebas. Setelah itu, gelandang bertahan yang
memulai debutnya musim ini, Ahmad Muhammad Fatih, berhasil mencetak gol melalui
tendangan kerasnya.
Babak pertama berakhir dengan
skor 1-2. Di babak kedua, Jateng FC tidak melakukan perlawanan yang berarti.
Para pemain sudah mulai kelelahan. Bahkan gelandang serang andalannya, Suryono
alias Abdul Qahar, terpaksa ditandu keluar karena cedera. Namun, tampaknya dewi
fortuna belum memihak pada Jabar FC. Hingga peluit panjang ditiup, kedudukan
tidak berubah.
Pada pertandingan final yang
mempertemukan Jatim dan Jateng, kedua tim tidak dalam performa terbaiknya. Gol
pembuka Jateng dicetak oleh Faqih Ahmad melalui titik putih akibat handball
yang dilakukan oleh bek tengah Jatim, Fatoni. Skor ini bertahan hingga
berlangsungnya babak kedua. Petaka bagi Jateng FC di menit-menit akhir ketika
tendangan keras pemain veteran Khoirur Roji menghasilkan bola liar yang
berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh Abdur Razaq yang baru masuk menggantikan
Fathur Rohman. Skor 1-1 bertahan hingga pertandingan usai. Dengan demikian,
untuk menentukan pemenang harus dilakukan adu penalti.
Dari 5 penendang penalti Jateng,
hanya Ahmad Mansur yang gagal memasukkan bola. Sementara di pihak Jatim Fatoni
dan Abdul Qahar yang gagal melaksanakan tugasnya dengan baik.
Dengan hasil ini, Jateng berhasil
mempertahankan gelar juara tahun lalu yaang ketika itu mengalahkan Jabar di final dengan
skor 2-1. Meskipun tidak didukung oleh pemain-pemain baru dan absennya beberapa
pemain senior, dengan mental dan pengalaman yang dimilikinya, Jateng berhasil
menjuarai turnamen kali ini.
Bravo Jateng !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar dan tunggu kunjungan balik dari saya. Tabik!