Kota Lama Sana'a, Yaman. Foto: Wikipedia |
Kawan-kawan di
Ahgaff, mohon jangan menyebarkan berita yang meresahkan keluarga dan masyarakat
di Indonesia. Jika berkenan, berikan penjelasan yang menyejukkan kecemasan
mereka yang selama ini diberitakan di media televisi maupun media cetak.
Menurut berita yang
kami dapat, bahwa kondisi Yaman sekarang ini secara umum lebih aman dan kondusif
dibanding dengan kondisi sebelumnya. Adapun kekosong pemerintahan dan
penguasaan [Syiah] Zaidiyah di Ibu Kota Sana'a itu tidak berpengaruh besar
kepada kondisi Yaman sebab masa-masa krisis sudah lewat. Hanya saja, media
memang membuat berita seolah-olah tidak aman dan tidak kondusif. Kabar juga
menyebutkan, bahwa yang merasa tidak aman dan nyaman adalah mereka yang
memiliki kepentingan, terlibat langsung dan menjadi target man. Sedangkan mereka
yang tidak terlibat dan tidak ada kepentingan apa-apa, ya, adem ayem saja.
Yaman sudah pernah
mengalami kekosongan Presiden dan Perdana Menteri selama berbulan-bulan, tapi
tidak berpengaruh terhadap stabilitas keamanan bagi rakyatnya (al-hikmah yamaniyah).
Adapun pemberitaan
yang menyebutkan aliran Syiah al-Hautsi yang menguasai dan mengudeta
pemerintahan adalah perang media antara mereka yang punya kepentingan, makanya
kita tidak usah ikut-ikutan. Ketahuilah bahwa al-Hautsi bermazhab Zaidiyah yang
merupakan salah satu mazhab ahlusunah waljamaah yang mengikuti Mazhab Imam Zaid
bin Ali Zainal Abidin, pencetus mazhab fikih pertama dalam sejarah Islam,
seperti dikatakan al-Habib Muhammad bin Ahmad bin Umar as-Syatiri dalam
kitabnya, Syarh al-Yaqut an-Nafis. Sedangkan Sunni, sebagai lawannya, seperti
yang diberitakan juga bukan Sunni seperti yang di Indonesia, melainkan Sunni
Salafi. Jadi, pelajar dan mahasiswa di Hadhramaut yang mayoritas penduduknya
adalah ahlusunah waljamaah (seperti di Indonesia) bermazhab Syafii tetap aman
tidak ikut-ikutan dalam pertikaian mereka.
Dan, sebenarnya
Yaman adalah satu-satunya negara yang bermazhab Zaidiyah dari dulu hingga
sekarang. Itu terbukti dengan kanun Yaman yang diajarkan
di perguruan-perguruan tinggi. Sedangkan kondisi di Hadhramaut secara khusus
relatif aman, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Dahulu saja, saat perang
antara Yaman Utara dan Yaman Selatan (sebelum bersatu), kondisi Hadhramaut
tetap kondusif. Meski demikian, kita tetap waspada dan berdoa semoga tetap
stabil dan kondusif.
Jika ada sesuatu
menyangkut keamanan dan stabilitas keamanan kita, pihak Ahgaff pasti akan
memberitahukannya kepada kita. Jadi selama Ahgaff tidak menginstruksikan apa-apa,
kita tetap belajar seperti biasa dan tidak ada apa apa.
Tentang imbauan
pemerintah kita dan permintaan Komisi I DPR Ahmad Zainuddin dalam keterangan
tertulis yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Minggu (15/2), tentang evakuasi warga Negara
Indonesia (WNI) di Yaman, itu sebagai langkah wajar. Karena memang Yaman luput
dari perhatian pemerintah, terutama yang berada di Hadhramaut. Toh
kemarin-kemarin banyak yang sudah dievakuasi—dan itu adalah mereka yang berada
di luar Hadhramaut yang lembaga pendidikannya punya kepentingan dan terlibat
langsung (dengan Ibu Kota Sana'a).
Kami menyayangkan,
kenapa pemerintah memberitakan Yaman secara umum, dan tidak secara terperinci. Padahal,
dari dulu hingga sekarang, WNI yang di Hadhramaut tidak ada masalah keamanan
(dan semoga seterusnya), sehingga seolah-olah keadaan Yaman secara umum, termasuk Hadhramaut, tidak aman. Padahal kenyataannya sampai sekarang aman-aman
saja.
Dan jika pemerintah
sungguh-sungguh mengurus kita di Hadhramaut, kita tunggu saja apa yang akan
dilakukan dan menjadi keputusannya. Mohon maaf jika ada salah kata. Semoga kita
dilindungi Allah SWT dan diberi kemudahan dalam menuntut ilmu. Amin. Wassalam.
* Tulisan ini
disalin-rekatkan dari kiriman seorang ustaz di salah satu grup Facebook
mahasiswa Indonesia di Universitas Al-Ahgaff, Yaman.
tulisan ini patut disalin di kompasiana dan semacamnya agar dapat terbaca oleh khalayak ramai.
BalasHapusWah, saya kurang mengikuti perkembangan berita, mas :) tapi, semoga berita ini tersampaikan secara luas ke publik sehingga lebih menginfokan kondisi sebenanya :)
BalasHapusSaya juga mendengar soal kekisruhan Yaman di media. Bahkan, katanya kedutaan bbrp negara tutup, tapi kedutaan Indonesia tetap buka. Dan kedutaan Indonesia kabarnya juga akan memulangkan WNI yg ada disana. Seseram itu, kah Yaman ? Tapi syukurlah kalau ternyata disana tak seseram yg dibayangkan..
BalasHapussaya jarang mengikuti berita hiks. Ternyata kenyataannya tidak seperti yang kebanyakan orang-orang pikirkan tentang Yaman ya.
BalasHapuskalo di tipi indo pemberitaan yaman beritanya serem2...
BalasHapussemoga beritanya bisa menyebar secepat mungkin ya
BalasHapuslagi- lagi kita masyarakat awam, yang kurang paham kondisi real dilapangan di jadikan korban bagi pihak yang berkepentingan.
BalasHapusTurut senang membaca kondisi adem ayem di Yaman yg sebenarnya
seperti nya hidup di yaman asyik juga ya mas, aq malah belum pernah nih ke luar negeri :D
BalasHapusyah lebih baik kalau beritanya bisa menenangkan keluarga di indonesia. karena semua khawatir dan bertanya-tanya tentang keselamatan keluarga di yaman sana. ok makasih penjelasannya. salam sahabat blogger.
BalasHapusIkut mengaminkan doanya...
BalasHapus