Ahmad Syakir Al-Habsyi. |
Demi memenuhi permintaan seorang teman dan menyenangkan hatinya, saya
bersedia meluangkan waktu untuk menulis catatan singkat ini. Padahal, kalian
tahu, saya paling enggan melakukan suatu hal dengan sukarela dan tidak ada
untungnya bagi saya sendiri.
Permintaannya sederhana: membuat tulisan atau profil singkat tentang
dirinya lalu memublikasikannya di blog ini. Mungkin, ia ingin populer di jagat
maya seperti artis-artis sinetron papan atas di Indonesia.
Saya kenal dengannya sudah cukup lama, tepatnya lima tahun yang lalu saat
kami menjalani tahun pertama kuliah di Universitas Al-Ahgaff, Yaman. Sejak saat
itu, setiap kali bertemu, kami selalu bergurau dan mengobrol tentang apa saja.
Mulai dari yang enggak begitu penting seperti kenikmatan cita rasa kopi, sampai
yang sangat krusial seperti batasan-batasan materi kuliah yang akan diujikan.
Sesekali kami juga membahas tentang asmara dan perjodohan.
Usianya setahun setengah lebih tua daripada saya. Meski mukanya manis dan
berkulit putih, ia pencinta kopi hitam yang pahit. Dan kenangan paling
mengesankan bersamanya adalah saat duduk-duduk minum kopi sambil tertawa lepas.
Pernah suatu ketika saya berkunjung ke kamar asramanya untuk suatu
keperluan. Seperti biasa, ia langsung menawari kopi dan menyuruh saya memasak
air. Takaran gula dan kopinya juga saya sendiri yang disuruh mengira-ngira,
sesuai selera saya. Tetapi ketika kopi sudah jadi dan ia ikut minum, ia selalu
protes dan mengomel, “ini kopinya kurang”, “ini terlalu manis”, “ini airnya
kebanyakan”. Lo, kan tadi dia sendiri yang menyuruh saya mengira-ngira?
Akan tetapi, ada hikmah yang saya peroleh dari kecintaannya pada kopi hitam
yang pahit itu.
Saya—yang memiliki kulit agak gelap seperti kopi—menjadi yakin bahwa di dunia ini pasti ada
perempuan manis berkulit putih yang (akan) mencintai saya dengan setulus hati, he-he-he (maaf agak lebay). Kalian
boleh saja tidak setuju, tapi ketidaksetujuan kalian tidak akan mengurangi
optimisme saya tersebut. Percayalah.
Jika kalian ingin tahu teman saya yang antik itu, ia adalah Ahmad Syakir Al-Habsyi dari
Palembang, Sumatera Selatan.
kebetulan ane juga suka kopi sob, cocok banget ngopi sambil ngeblog hahaha :)
BalasHapusPecinta kopi juga saya mas sehari gak minum kopi rasanya kepala mau pecah. :)
BalasHapusSama-sama pecinta kopi nih :)
BalasHapusKok kesimpulan akhirnya Jaka Sembung, hehe... Kalau diomelin kopinya kurang pahit, bilang saja "yang bikinnya manis sih" :D.
BalasHapusHe-he-he. Saya agak buru-buru waktu mem-posting tulisan ini. Hmm, tapi masa enggak nyambung sih?
HapusDari atas serius nih mbacanya, eee...endingnya aku gak ngerti wkwkwkwk...btw aku juga suka ngopi lho...
BalasHapusHe-he-he. Ini memang postingan enggak serius.
Hapuswkwkwkw perbedaan itu indah mas smga sgra dilamar si cantik manis putih ya mas hehe
BalasHapusWah, masa saya yang dilamar? Apa kata dunia?
HapusWah, temennya unik, masih muda tapi suka kopi pahit yang biasanya cuma diminum sama mbah-mbah.
BalasHapusTeman saya di dunia nyata memang unik-unik :)
Hapus
BalasHapusbiarlah hitam mas yang penting hati kita bening sebening hati Bilal
Amin.
Hapussaya gak suka kopi, jadi suami sering bikin kopi sendiri. Sesekali minta di buatkan tapi dipandu banyaknya air dan gula. Sampai dikasih tau pakai cangkir yang mana :-D tapi sekarng udah hafal kok cara buat kopi kesukaan suami.
BalasHapusSampai cangkirnya yang mana harus ditentukan suami, ya :)
Hapussuka ngopi-paste juga gak? #eh
BalasHapusHmm....
Hapussaya juga pecinta kopi loh mas...
BalasHapusAyo, kapan-kapan ngopi bareng!
Hapushihi..amiin untuk doanya :) saya juga pecinta kopi..tp lagi berusaha mengurangi nih sekarang
BalasHapusTerima kasih, Mak.
HapusKalau aku ngelihat kebanyakan teman-teman itu latah atau ikut-ikutan semua minum kopi ikut-ikutan pada minum kopi juga, kalau saya sendiri berani bongkar kebiasaan lama!
BalasHapusKomentar balik disini ya >> http://fifisurabaya.blogspot.com/2014/12/3-cara-mengembalikan-kesuburan-rambut.html
Seperti pepatah dalam bahasa Jawa "wiwitan tresno jalaran kulino" :)
HapusAminnn, takdir di luar nalar manusia. Moga bisa kesampian dapat gadis manis kulit putih, Mas. Hanya saja, jangan lupa nanti undangannya harus sampai ke Jepara loh... ^_^
BalasHapusInsya Allah. Tapi sepertinya masih agak lama.
Hapussaya sukanya kopi paste tugas teman
BalasHapusPengakuan nih?
Hapussmg segera brtemu dgn si perempuan manis berkulit putih ya mas,heee... jgn lupa undang sy yaaaa... :D
BalasHapusAmin. Insya Allah.
HapusHahahaha ga kukuwlah paragraf terakhirnya. :v Btw, aku dah bisa scroll down blognya, nih. Tsakeeep! :D
BalasHapusTerima kasih, Mak. Btw, kita kan sama-sama berkulit cokelat manis :D
HapusSaya suka orang yang namanya atau nama panjangnya... Al-Habsyi... keren dengernya. Pencinta kopi pulak, Al Habsyi Al Habsyi...heheheh
BalasHapus