Suasana saat acara. Foto: Rizki Ardiansyah (Wahyu). |
Setelah menunggu selama dua
bulan lebih dan nyaris frustrasi, akhirnya teman-teman Angkatan 15 Universitas
Al-Ahgaff yang lulus tahun ini bisa pulang dengan lega setelah tiket yang
ditunggu-tunggu selama ini keluar juga. Dan sebagai ungkapan rasa syukur,
mereka menggelar acara walimah safar pada hari Rabu (3/12) selepas salat Isya di
sutuh sakan dakhili (atap asrama).
Acara perpisahan yang diisi
dengan pembacaan maulid dan selawat nabi itu berlangsung meriah. Sekitar 150
mahasiswa dari berbagai tingkatan diundang dalam acara tersebut. Meski cuaca malam
itu sangat dingin dan angin berembus cukup kencang, mereka tampak antusias
menghadirinya.
Dalam sambutannya sebagai
wakil panitia, Syaiful Arif meminta maaf—dengan bahasa Arab—kepada seluruh hadirin
karena telah merampas waktu belajar dan ibadahnya. “Sengaja saya menyampaikan
dalam bahasa Arab karena yang hadir di sini dari berbagai negara, seperti Arab,
Afrika, dan Pakistan,” kata pria yang akrab disapa ‘Paul’ itu.
“Tapi saya tidak akan lama-lama;
sebentar lagi Ustaz Hamzah Iklil akan memberi sambutan dalam bahasa
Indonesia. Karena bagaimanapun, kita yang akan berdakwah di tanah air harus membiasakan
diri berbahasa Indonesia,” lanjutnya sedikit berkelakar.
Usai Syaiful Arif memberi
sambutan, Hamzah pun tampil. Ia menyatakan perasaan yang dialami kawan-kawannya
saat ini. “Kami gembira karena sebentar lagi ketemu dengan orang-orang tercinta.
Tapi di saat yang bersamaan kami juga sedih karena harus pergi meninggalkan
Tarim yang penuh dengan orang-orang saleh,” ujar pria berkacamata yang murah
senyum ini.
“Saya berharap, setelah
sampai Indonesia nanti masih ada tawashul (kontak) di antara kita.
Karena bagaimanapun, kita ini masih satu almamater,” tuturnya.
Jika tidak ada halangan,
musafirin itu akan meninggalkan Tarim menuju Seiyun pada Kamis siang. Dari Bandara
Seiyun, mereka langsung bertolak menuju Sana’a (ibu kota Yaman) dan transit di
sana selama dua hari. Penerbangan berikutnya terjadwal hari Sabtu, 6 Desember
2014 pukul 19.20 KSA dan, jika sesuai jadwal, mereka akan tiba di Bandara
Soekarno-Hatta pada hari Minggu, 7 Desember 2014 pukul 13.00 WIB.
mas lutfi plg juga kah?eh mas,itu transit'y bisa lama sampe 2 hari gitu ya.... smg semua dilancarkn selamat hingga diindonesia,aamiin...
BalasHapusiya, nih. Sampean ditulisan ini, kok, tidak menggambarkan apakah ikut pulang kampung atau tidak? Acara-acara macam perpisahan seperti ini memang mengharukan.
HapusSaya ikut pulang kampung, Mas. Sengaja tidak saya sertakan dalam tulisan karena saya cuma jadi pendengar setia.
HapusWauw...dengan tidak disertakan itu berarti suatu kejutan bagi pembaca yang mengikuti dari awal seperti saya dong... ^_^
Hapuswah pasti meriah banget ya acara walimah di bulan safar ini, ada rebana nya juga ;)
BalasHapusAlhamdulillah ya sudah bisa pulang ke tanah air sendiri. Semoga ilmu yg diperoleh bermanfaat utk masyarakat :)
BalasHapusalhamdulilah mas lutfi pulang dengan selamat hihihi :p
BalasHapuswah akhirnya pulang juga mas Lutfi yang baik hati...semoga dakwah makin keren aja ntar mas... para penerus ulama ini emang keren di tgu ilmu" berkahnya buat indonesia smga selamat samapi tujuan mas Lutfi mantap ^-^.9
BalasHapusdi tunggu Lutfi di Tanah air :)
BalasHapusalhamdulillah akhirnya lulus juga B)
BalasHapussemoga selamat sampai di Indonesia.. ditunggu share ilmunya juga :)
BalasHapusterimakasih sudah mengingatkan tentang walimah safar, kebetulan semalem malam jum'at kita ngadain pengajian untuk menghormati bulan safar
BalasHapussaiful jadi paul... hmmm... keren juga...
BalasHapus#salahfokus
Dia sendiri yang minta dipanggil begitu. "Paulisme [baca: Paul-is-me]," katanya.
Hapusbetul tuh kata ustadz Hamzah, harus tetap solid, soalnya satu almamater, keren kata-katanya :)
BalasHapusSetiap ada sebuah keberhasilan, maka di buatlah syukuran..
BalasHapussubhanallah...
BalasHapusMasyaAllah kuliah di yaman ya ? Mantap
BalasHapus