Pages - Menu

Sabtu, 16 Agustus 2014

Salat Istisqa di Tarim

Salah satu sudut di lembah Hadhramaut, Yaman.
Kota Tarim di lembah Hadhramaut, Republik Yaman, sejak dahulu dikenal sebagai daerah yang beriklim panas, kering, dan mempunyai curah hujan yang sangat kecil. Dalam satu tahun, hujan turun cuma empat atau lima kali, selebihnya hanya pasir dan debu yang bertebaran di mana-mana.

Meskipun begitu, bukan berarti negeri asal usul Wali Songo itu kekurangan air bersih. Berkat doa dari Sahabat Abu Bakar, sampai sekarang Tarim memiliki sumber mata air yang berlimpah-ruah. Pepohonan dan sayur-sayuran tumbuh sangat subur di sana seperti di daerah-daerah tropis. Para pelajar Indonesia, yang sudah terbiasa berlebih-lebihan dalam menggunakan air, juga tak pernah mengeluh tentang keberadaan air selama mereka belajar di Tarim.

Mungkin karena itulah penduduk Tarim merasa tidak perlu berdoa meminta hujan  karena cadangan air dalam tanah mereka konon merupakan salah satu yang terbesar di dunia.

Ternyata dugaan saya keliru.

Pagi tadi (16/8) ratusan atau bahkan ribuan warga Tarim memadati trotoar di depan Zanbal untuk melaksanakan salat Istisqa berjemaah. Ini merupakan fenomena yang sangat langka. Selama lima tahun tinggal di Yaman, baru kali ini saya melihat penduduk Tarim melakukan salat Istisqa.

Kata istisqa dalam bahasa Arab berarti meminta siraman air hujan. Akan tetapi, dalam kajian ilmu fikih, pelaksanaan salat istisqa bukan semata-mata bertujuan meminta turunnya air dari langit—ada sebab-sebab lain mengapa salat Istisqa mesti dilakukan, seperti berubahnya rasa air menjadi payau, menyusutnya sungai dan danau, berkurangnya sumber mata air, dan lain-lain.

Saya tidak tahu persis apa motif mereka melaksanakan salat Istisqa pagi tadi. Tapi dari doa yang dipanjatkan, sepertinya mereka meminta “jatah” hujan musiman yang, jika melihat tahun-tahun sebelumnya, mestinya sudah turun saat bulan Ramadan lalu.

Apa pun alasannya, semoga hujan yang dinanti-nanti segera turun dengan membawa rahmat dan keberkahan bagi kita semua. Amin.

13 komentar:

  1. Itulah yang membuat saya takjub terhadap negara-negara timur tengah, misalnya Arab Saudi meskipun jarang sekali hujan tapi daerah Arab tidak pernah kekurangan air ya mas :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tapi di daerah-daerah tertentu ada juga yang kekurangan air. Bahkan di Provinsi Taiz, Yaman, kabarnya sering turun hujan.

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

      Hapus
  2. aamiin wah Subhanallah sangat menarik nie mas....tarim yang memepsona dengan ceritanya yang keren dan penuh hikmah...smga Tarim sgra di penuhin dengan air hujan dan keberkahan ^-^

    BalasHapus
  3. Saya turut prihatin dengan kondisi di Tarim. IRONI juga ya di sebut mempunyaii cadangan AIR yang sangat besar, namun pada akhirnya warga TARIM berbondong bondong melakukan atau tepatnya mendirikan SHolat Istiqa. Semoga curah hujan segera diturunkan oleh ALLAH SWT sehingga kualitas air yang sudah melimpah ruah di TARIM menjadi lebih enak rasanya. Tidak Payau, sehingga bisa dimanfaatkan oleh seluruh warga TARIM. Amin ya RObbal Alamin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih, Kang Asep. Sebenarnya kualitas airnya masih baik-baik saja. Cuma turunnya hujan tahun ini sepertinya agak terlambat.

      Hapus
  4. Saya selalu takjub dengan negara2 di Timur Tengah. Postingannya bagus sekali, membuat saya bertambah pengetahuan setelah berkunjung di blog ini.
    Semoga Tarim cepat mendapat anugerah turun hujan dari Allah swt, amin

    BalasHapus
  5. Semoga hujan segera turun ya,,di bumi Allah yg lagi kekeringan,,,Amiiien,,

    BalasHapus
  6. wah prihatin juga ya di yaman langka hujan, kita yang di indonesia harus bersykur bahwa disini hujan masih lancar, ;)

    BalasHapus
  7. Selama setathun cuman bisa dihitung denga jari, mas?, wah. iyah mudah-mudahan disegerakan turun hujan, mas. Amiiin.

    BalasHapus
  8. Yaampuun di Bogor malah nyaris seriing banget hujan *ampe dibilang kota hujan :D*
    disana ternyata hujan jaraaang banget ya, tapi alhamdulillahnya air bersih melimpah ruah, subhanallah..

    BalasHapus

Silakan berkomentar dan tunggu kunjungan balik dari saya. Tabik!