Skuat Angkatan 15 berpose sebelum bertanding. Foto: Tajuddin Mu'zi. |
Sebagai kampiun
dalam kejuaraan antarkelas selama dua tahun terakhir, Angkatan 15 tentu ingin
menunjukkan kedigdayaannya dan berambisi mengakhiri pertandingan kali ini
dengan hasil manis, apalagi tim yang dihadapinya masih minim pengalaman. Tak
hanya kemenangan yang ditarget, mereka juga ingin mencetak gol sebanyak mungkin.
Akan tetapi, hasil akhir
di lapangan sering kali di luar jangkauan nalar manusia. Alih-alih memenangi
pertandingan, Angkatan 15 justru ditahan imbang 1-1.
Pertandingan
dimulai ketika wasit asal Jawa Timur, Fathurrahman, meniup peluit panjang.
Angkatan 15 langsung mengambil kendali permainan sejak menit-menit pertama.
Sementara Angkatan 19 lebih banyak menunggu dan mengandalkan serangan balik.
Belum genap 5 menit
pertandingan berjalan, gelandang serang Angkatan 15 Suryono dijatuhkan oleh
pemain lawan. Tendangan bebas diambil sendiri oleh pemain asal Purwodadi
tersebut. Tanpa diduga, bola hasil tendangannya langsung meluncur ke gawang dan
tak mampu dihalau oleh kiper. Skor 1-0 untuk keunggulan Angkatan 15 bertahan sampai
turun minum.
Pada babak kedua
Angkatan 15 melakukan pergantian beberapa pemain sekaligus: Ahmad Muhlisin,
Iskandar, dan Muhammad masuk menggantikan Taufiq, Ahmad Najib, dan Musyaffa.
Sementara Angkatan 19 memasukkan sejumlah pemain penyerang untuk mencoba mengejar
ketinggalannya.
Hingga pertengahan
babak kedua, Angkatan 15 masih mendominasi jalannya pertandingan. Kolaborasi
apik antara Suryono, Musthofa, dan Saifullah berkali-kali menghasilkan peluang
emas. Sayangnya, serangan yang mereka bangun selalu kandas di tangan kiper lawan
yang bermain sangat gemilang.
Petaka bagi
Angkatan 15 terjadi pada menit-menit terakhir. Berawal dari lemparan ke dalam
dari sisi kiri, Yuslan melakukan tendangan melambung yang
menukik tepat di pojok gawang. Saiful Badri yang sebelumnya melakukan beberapa aksi
penyelamatan kali ini tak mampu mengjangkau bola yang melintas tepat di atasnya.
Walhasil, bola masuk ke gawang dan skor 1-1 bertahan hingga pertandingan usai.
Hahhahaah Mantap mas. HIheie Artikelnya sudah khas REPORTASE Sepak Bola sungguhan Susunan kalumatnya benar benar bernuasan Sepakbola dan saya merasa "hanyut" dengan susunan kalimatnya yang runut, bercerita yang apik, runut seolah olah saya sendiri ikut bertanding di sana. Nilai Jurnalistiknya oke
BalasHapusTerima kasih atas penilaiannya, Kang Asep. Sebenarnya saya tidak begitu paham dengan kode etik jurnalistik—bidang yang sampean geluti selama bertahun-tahun. Saya sekadar ingin berbagi kisah dengan orang-orang yang, baik sengaja maupun tidak, berkunjung ke blog ini.
HapusLebih oke kalau dibawain Songko atau Kopiah. Ole ole. Biar maknyus sholat Malamnya. Eaaa malah curcol. Ngarep dot kom
HapusWakakakaka. # Nekat
Ha-ha-ha. Insya Allah saya bawakan.
HapusWah mau mudik ya... Seru juga acaranya
BalasHapusIya, Mbak Nunu. Mohon doanya semoga lancar jaya.
HapusKalo hidup di negeri orang, acara spt ini lah yg pasti di tunggu2 ya mas, bisa kumpul dan main bareng tmn2. Kalo ngomongin main bola, kayaknya aku gak bakalan kuat main 2 x 45 menit, palingan 2 x 15 menit Ha haa... Lbh enak jadi suporter...
BalasHapusOh, ya. Sepak bola yang saya ceritakan di atas hanya berlangsung selama 2 x 25 menit. Lapangan yang digunakan pun juga tidak terlalu lebar (satu tim 9 orang termasuk kiper).
Hapuswkwkwk wah ceritanya mengalir mas bisa jadi komentator bola nih jebrett jebrett hehe , mantap dah mas Lutfi....untung pada pake sepatu y maen bolanya...itu kok kayak tanahnya batu" gt y mas?? hehehe
BalasHapusMemang kondisi lapangannya seperti itu, Mas Angki. Di sini jarang ada lapangan berumput hijau.
HapusPasti menjadi sesuatu yg berkesan dilakukan sebelum pulang ke negri tercinta. ;)
BalasHapusBenar, Mas Aceng. Setiap perpisahan jika diisi dengan sebuah kegiatan pasti akan sangat berkesan.
Hapusolahraga sepak bola memang digemari ya....
BalasHapusIya, Mbak. Olahraga yang satu ini memang sangat digemari, terutama oleh kalangan remaja seperti saya. *merasa masih muda*
Hapusmain bola pake sarung? masih dalam rangka agustusan ya? :)
BalasHapus#salahfokus
Ha-ha-ha. Itu yang pakai sarung para suporter fanatik yang pengin foto bareng.
HapusPostingan ini seperti postingannya komentator sepak bola. Btw, itu main bolanya pakai sarung gituh :D
BalasHapusItu yang pakai sarung suporternya.
Hapusseri ya jadinya :)
BalasHapusIya, he-he.
HapusPulang darimana dan mau kemana nih mas?
BalasHapusSemoga memberi kesan yang selalu bisa diingat ya?
^.^
Dari Yaman ke Indonesia.
HapusSelamat kembali ke tanah air Pak
BalasHapusTerima kasih, Pak Sanjaya.
HapusUdah kayak reporter bola di TV aja Mas gaya berceritanya.... Selamat kembali ke Tanah Air.
BalasHapusSekadar iseng saja, Mbak.
Hapussemacam baca berita bola di website goal.com kak
BalasHapushehehe