Pages - Menu

Selasa, 09 September 2014

Ditahan Imbang di Laga Perpisahan

Skuat Angkatan 15 berpose sebelum bertanding.
Foto: Tajuddin Mu'zi.
Hari-hari menjelang kepulangan ke Tanah Air rasanya sayang sekali jika dilewatkan tanpa diisi dengan sebuah aktivitas, sekalipun itu sekadar hiburan atau main-main. Oleh karena itu, pada Minggu sore (7/9) lalu teman-teman Angkatan 15 Universitas Al-Ahgaff mengadakan pertandingan sepak bola persahabatan melawan tim Angkatan 19 yang baru datang dari Kota Mukalla.

Sebagai kampiun dalam kejuaraan antarkelas selama dua tahun terakhir, Angkatan 15 tentu ingin menunjukkan kedigdayaannya dan berambisi mengakhiri pertandingan kali ini dengan hasil manis, apalagi tim yang dihadapinya masih minim pengalaman. Tak hanya kemenangan yang ditarget, mereka juga ingin mencetak gol sebanyak mungkin.

Akan tetapi, hasil akhir di lapangan sering kali di luar jangkauan nalar manusia. Alih-alih memenangi pertandingan, Angkatan 15 justru ditahan imbang 1-1.

Pertandingan dimulai ketika wasit asal Jawa Timur, Fathurrahman, meniup peluit panjang. Angkatan 15 langsung mengambil kendali permainan sejak menit-menit pertama. Sementara Angkatan 19 lebih banyak menunggu dan mengandalkan serangan balik.

Belum genap 5 menit pertandingan berjalan, gelandang serang Angkatan 15 Suryono dijatuhkan oleh pemain lawan. Tendangan bebas diambil sendiri oleh pemain asal Purwodadi tersebut. Tanpa diduga, bola hasil tendangannya langsung meluncur ke gawang dan tak mampu dihalau oleh kiper. Skor 1-0 untuk keunggulan Angkatan 15 bertahan sampai turun minum.

Pada babak kedua Angkatan 15 melakukan pergantian beberapa pemain sekaligus: Ahmad Muhlisin, Iskandar, dan Muhammad masuk menggantikan Taufiq, Ahmad Najib, dan Musyaffa. Sementara Angkatan 19 memasukkan sejumlah pemain penyerang untuk mencoba mengejar ketinggalannya.

Hingga pertengahan babak kedua, Angkatan 15 masih mendominasi jalannya pertandingan. Kolaborasi apik antara Suryono, Musthofa, dan Saifullah berkali-kali menghasilkan peluang emas. Sayangnya, serangan yang mereka bangun selalu kandas di tangan kiper lawan yang bermain sangat gemilang.

Petaka bagi Angkatan 15 terjadi pada menit-menit terakhir. Berawal dari lemparan ke dalam dari sisi kiri, Yuslan melakukan tendangan melambung yang menukik tepat di pojok gawang. Saiful Badri yang sebelumnya melakukan beberapa aksi penyelamatan kali ini tak mampu mengjangkau bola yang melintas tepat di atasnya. Walhasil, bola masuk ke gawang dan skor 1-1 bertahan hingga pertandingan usai.

27 komentar:

  1. Hahhahaah Mantap mas. HIheie Artikelnya sudah khas REPORTASE Sepak Bola sungguhan Susunan kalumatnya benar benar bernuasan Sepakbola dan saya merasa "hanyut" dengan susunan kalimatnya yang runut, bercerita yang apik, runut seolah olah saya sendiri ikut bertanding di sana. Nilai Jurnalistiknya oke

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas penilaiannya, Kang Asep. Sebenarnya saya tidak begitu paham dengan kode etik jurnalistik—bidang yang sampean geluti selama bertahun-tahun. Saya sekadar ingin berbagi kisah dengan orang-orang yang, baik sengaja maupun tidak, berkunjung ke blog ini.

      Hapus
    2. Lebih oke kalau dibawain Songko atau Kopiah. Ole ole. Biar maknyus sholat Malamnya. Eaaa malah curcol. Ngarep dot kom

      Wakakakaka. # Nekat

      Hapus
  2. Kalo hidup di negeri orang, acara spt ini lah yg pasti di tunggu2 ya mas, bisa kumpul dan main bareng tmn2. Kalo ngomongin main bola, kayaknya aku gak bakalan kuat main 2 x 45 menit, palingan 2 x 15 menit Ha haa... Lbh enak jadi suporter...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh, ya. Sepak bola yang saya ceritakan di atas hanya berlangsung selama 2 x 25 menit. Lapangan yang digunakan pun juga tidak terlalu lebar (satu tim 9 orang termasuk kiper).

      Hapus
  3. wkwkwk wah ceritanya mengalir mas bisa jadi komentator bola nih jebrett jebrett hehe , mantap dah mas Lutfi....untung pada pake sepatu y maen bolanya...itu kok kayak tanahnya batu" gt y mas?? hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang kondisi lapangannya seperti itu, Mas Angki. Di sini jarang ada lapangan berumput hijau.

      Hapus
  4. Pasti menjadi sesuatu yg berkesan dilakukan sebelum pulang ke negri tercinta. ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar, Mas Aceng. Setiap perpisahan jika diisi dengan sebuah kegiatan pasti akan sangat berkesan.

      Hapus
  5. Balasan
    1. Iya, Mbak. Olahraga yang satu ini memang sangat digemari, terutama oleh kalangan remaja seperti saya. *merasa masih muda*

      Hapus
  6. main bola pake sarung? masih dalam rangka agustusan ya? :)
    #salahfokus

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ha-ha-ha. Itu yang pakai sarung para suporter fanatik yang pengin foto bareng.

      Hapus
  7. Postingan ini seperti postingannya komentator sepak bola. Btw, itu main bolanya pakai sarung gituh :D

    BalasHapus
  8. Pulang darimana dan mau kemana nih mas?

    Semoga memberi kesan yang selalu bisa diingat ya?
    ^.^

    BalasHapus
  9. Udah kayak reporter bola di TV aja Mas gaya berceritanya.... Selamat kembali ke Tanah Air.

    BalasHapus
  10. semacam baca berita bola di website goal.com kak
    hehehe

    BalasHapus

Silakan berkomentar dan tunggu kunjungan balik dari saya. Tabik!