Pages - Menu

Sabtu, 14 September 2013

Jateng 2 - 0 Sultan



Tarim -  Keberhasilan tim sepak bola PPJJ (Paguyuban Pelajar Jawa Tengah dan Jogjakarta) melengkapi dominasinya terhadap Sultan (Sulawesi dan Kalimantan) Jumat sore kemarin, tidak lepas dari peran para pemain muda yang baru datang dari Mukalla. Dua gol kemenangan Jateng terjadi pada babak pertama dan salah satunya diciptakan oleh Paidi, striker asal Lasem Rembang yang memulai debutnya musim lalu bersama PPJJ saat kunjungan ziarahnya ke kota Tarim.
Selain Paidi, ada dua pemain baru lagi yang dipercaya manager sekaligus kapten tim PPJJ, Faqih Ahmad, untuk menemani M.Lutfi Hakim di barisan pertahanan setelah ditinggal Alfain Fuadi dan Tajus Syarof yang pulang ke Indonesia. Mereka adalah Abid dari Cepu Blora dan Afabillah dari kota Gudeg, Jogjakarta. Meskipun belum mengenal tipikal permainan masing-masing, ketiganya bisa bekerja sama dengan penuh solidaritas dan komunikatif.
Di babak pertama, PPJJ banyak menurunkan pemain lapis dua. Hanya Suryono dan Muflihun sebagai pemain inti yang diterjunkan untuk memperkuat posisi tengah. Sementara Faqih Ahmad, Ahmad Mansur, Musyaffa' dan mbah Mukhlisin hanya sebagai penghias bangku cadangan.
Gol pembuka PPJJ dicetak oleh Paidi melalui sundulan setelah menerima tendangan penjuru dari rekan sepondoknya di Lasem dulu, Suryono. Wasit Adam dari Burkinafaso sempat menganulir gol itu karena bola masuk gawang melalui sisi kiri dan membentur mistar bagian belakang sehingga bola memantul lagi ke luar. Akhirnya setelah terjadi dialog ringan dengan para pemain PPJJ dan pengawas pertandingan, gol itupun disahkan.
Tidak berselang lama, bek veteran asal Purwodadi, M. Lutfi Hakim, yang memanfaatkan kemelut di depan gawang, berhasil merobek gawang Sultan melalui tendangan mendatar yang gagal dihalau oleh kiper. Dua gol ini bertahan hingga babak pertama usai.
Pada babak kedua, PPJJ melakukan empat pergantian pemain sekaligus. Keadaan unggul dua gol membuat tempo permainan menjadi lebih lamban. Jarang sekali terjadi adu lari antar pemain dari kedua tim. Mereka lebih banyak melakukan umpan-umpan pendek dari kaki ke kaki dari pada umpan lambung atau terobosan. Meskipun banyak peluang yang terjadi, kedudukan tidak berubah hingga wasit meniup peluit panjang.
Kemenangan itu disambut gembira oleh seluruh pemain PPJJ. Walaupun sejatinya, tambahan pemain baru dari Mukalla tersebut belum memenuhi kuota yang diharapkan. Biarpun demikian, mereka tetap optimis akan bisa meraih prestasi di musim mendatang. "Nanti pasti ada generasi penerus setelah kita," kata Faqih yang tinggal setahun lagi pensiun.
Kabar gembira juga datang dari dua pemain lama yang sempat diisukan mundur dari timnas Jawa Tengah beberapa bulan yang lalu. Mereka adalah Fatih dari Purwokerto dan mbah Mukhlisin dari kota atlas, Semarang.
Dengan demikian, PPJJ masih punya kans untuk mempertahankan gelarnya pada turnamen AMI Cup saat liburan Idul Adha nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar dan tunggu kunjungan balik dari saya. Tabik!