Tarim -
Keberhasilan tim sepak bola PPJJ (Paguyuban Pelajar Jawa Tengah dan Jogjakarta) melengkapi dominasinya terhadap Sultan
(Sulawesi dan Kalimantan) Jumat sore kemarin,
tidak lepas dari peran para pemain muda yang baru datang dari Mukalla. Dua gol
kemenangan Jateng terjadi pada babak pertama dan salah satunya diciptakan oleh
Paidi, striker asal Lasem Rembang yang memulai debutnya musim lalu bersama PPJJ
saat kunjungan ziarahnya ke kota
Tarim.
Selain Paidi, ada dua pemain baru lagi yang
dipercaya manager sekaligus kapten tim PPJJ, Faqih Ahmad, untuk menemani M.Lutfi
Hakim di barisan pertahanan setelah ditinggal Alfain Fuadi dan Tajus Syarof
yang pulang ke Indonesia.
Mereka adalah Abid dari Cepu Blora dan Afabillah dari kota
Gudeg, Jogjakarta.
Meskipun belum mengenal tipikal permainan masing-masing, ketiganya bisa bekerja
sama dengan penuh solidaritas dan komunikatif.
Di babak pertama, PPJJ banyak menurunkan
pemain lapis dua. Hanya Suryono dan Muflihun sebagai pemain inti yang diterjunkan
untuk memperkuat posisi tengah. Sementara Faqih Ahmad, Ahmad Mansur, Musyaffa'
dan mbah Mukhlisin hanya sebagai penghias bangku cadangan.
Gol pembuka PPJJ dicetak oleh Paidi
melalui sundulan setelah menerima tendangan penjuru dari rekan sepondoknya di Lasem
dulu, Suryono. Wasit Adam dari Burkinafaso sempat menganulir gol itu karena
bola masuk gawang melalui sisi kiri dan membentur mistar bagian belakang
sehingga bola memantul lagi ke luar. Akhirnya setelah terjadi dialog ringan
dengan para pemain PPJJ dan pengawas pertandingan, gol itupun disahkan.
Tidak berselang lama, bek veteran asal
Purwodadi, M. Lutfi Hakim, yang memanfaatkan kemelut di depan gawang, berhasil
merobek gawang Sultan melalui tendangan mendatar yang gagal dihalau oleh kiper.
Dua gol ini bertahan hingga babak pertama usai.
Pada babak kedua, PPJJ melakukan empat
pergantian pemain sekaligus. Keadaan unggul dua gol membuat tempo permainan
menjadi lebih lamban. Jarang sekali terjadi adu lari antar pemain dari kedua
tim. Mereka lebih banyak melakukan umpan-umpan pendek dari kaki ke kaki dari
pada umpan lambung atau terobosan. Meskipun banyak peluang yang terjadi,
kedudukan tidak berubah hingga wasit meniup peluit panjang.
Kemenangan itu disambut gembira oleh seluruh
pemain PPJJ. Walaupun sejatinya, tambahan pemain baru dari Mukalla tersebut
belum memenuhi kuota yang diharapkan. Biarpun demikian, mereka tetap optimis
akan bisa meraih prestasi di musim mendatang. "Nanti pasti ada generasi
penerus setelah kita," kata Faqih yang tinggal setahun lagi pensiun.
Kabar gembira juga datang dari dua pemain
lama yang sempat diisukan mundur dari timnas Jawa Tengah beberapa bulan yang
lalu. Mereka adalah Fatih dari Purwokerto dan mbah Mukhlisin dari kota atlas, Semarang.
Dengan demikian, PPJJ masih punya kans untuk
mempertahankan gelarnya pada turnamen AMI Cup saat liburan Idul Adha nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar dan tunggu kunjungan balik dari saya. Tabik!