Pages - Menu

Sabtu, 09 November 2013

Cerita ABG | Jangan Salahkan Mereka



Cerita ABG tidak selalu berbau negatif.
Sumber foto : Khodijatul Muna / Mbak U'un
Di era banjir informasi seperti sekarangi ini, siapapun dapat memperoleh apa saja yang ia inginkan terutama yang berkaitan dengan dunia informasi. Hanya dengan mengetikkan sebuah kata kunci pada mesin pencari di internet, yang bersangkutan akan langsung disuguhi lusinan maklumat dari berbagai sumber.
Sayangnya, tidak adanya sensor dari pihak yang berwajib membuat para pencari informasi tersebut bisa dengan leluasa menelusuri situs-situs nakal.yang tidal layak untuk dikunjungi. Ironisnya lagi, sebuah kata kunci yang secara harfiah.bersifat netral, mempunyai konotasi makna yang negatif akibat ulah dari oknum-oknum tak bertanggungjawab, seperti kalimat "Cerita ABG".
Oleh karena itu, Warung Blogger, sebuah komunitas bagi narablog Indonesia yang baru-baru ini saya ikuti mengadakan kompetisi SEO (Search Engine Optimization) bertajuk: gerakan PKK (Peduli Kata Kunci), pada hari Senin, 4 Nopermber 2013 lalu. Lomba ini diselenggarakan untuk tujuan mengkudeta konten-konten tak layak baca yang selama ini nangkrik di halaman pertama mesin pencarian Google. "Cerita ABG" adalah kata kunci yang bakal menjadi buah bibir para blogger di seluruh nusantara selama dua pekan ini. Sebuah perjuangan besar yang tidak bisa diselesaikan dengan mudah secara individual, namun harus dilakukan secara berjamaah.
Meskipun saya bukan ahli dalam bidang ini, setidaknya saya senang bisa turut berpartisipasi dan menjadi bagian kecil dari sebuah perjuangan besar. (Kutipan dialog dalam film Republik Twitter).
Karena tidak ada ide yang terlintas, saya sempatkan baca-baca artikel di blog para kontestan yang sudah terdaftar. Di antara blog-blog itu ada yang sudah terindeks oleh Google dan menempati posisi 10 besar. Dan saya meyakini, tidak lama lagi blog ini yang lainnya akan segera menyusul. Semoga.
Dari sanalah, saya mendapati berbagai Cerita ABG unik dan menarik yang belum pernah saya ketahui sebelumnya. Seperti Cerita ABG Panas yang dijemur di bawah terik matahari, Cerita ABG Nakal Tertangkap Basah dan lain sebagainya. Setelah lelah baca beberapa artikel, saya baru nemu sesuatu yang ingin dituliskan. Kasihan sekali ya?
Menurut pemahaman saya (mungkin berbeda dengan Anda), istilah ABG (Anak Baru Gede) itu muradif dengan pubertas dan balig. Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik dan pematangan fungsi seksual. Masa pubertas dalam kehidupan kita biasanya dimulai saat berumur sembilan hingga lima belas tahun. Pada masa ini memang pertumbuhan dan perkembangan berlangsung dengan cepat. Pada wanita pubertas ditandai dengan datang bulan, sedangkan pada laki-laki ditandai dengan mimpi basah. Lawan kata balig adalah anak kecil.
Dalam aturan hukum agama, orang yang sudah balig berarti sudah lepas dari tanggung jawab orang tuanya. Artinya, segala ucapan dan tindakan yang merugikan lingkungan sekitarnya harus ditanggung sendiri. Begitu juga dalam hal ibadah. Jika ia tidak melaksanakan kewajiban-kewajiban agama maka ia mendapat ancaman masuk neraka.
Namun demikian, bukan berarti orang tua boleh berpangku tangan dan menelantarkan anaknya sembarangan. Selain wajib memberi nafkah berupa sandang pangan, orang tua juga berkewajiban untuk memberikan pendidikan terkait tata cara ibadah dan budi pekerti kepada putra-putrinya yang sudah mumayiz. Hal itu ditujukan agar nantinya setelah si anak menjadi superman ABG, ia sudah terbiasa dengan hal-hal baik seperti itu.
Terbentuknya kepribadian seorang anak sebenarnya sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan di sekitarnya. Sedangkan lingkungan pertama bagi seorang anak adalah keluarga, sebuah komunitas terkecil dalam kehidupan masyarakat yang majemuk. Jika sebuah keluarga dibangun atas dasar keimanan, ketakwaan dan kasih sayang, maka akan menciptakan masyarakat yang cerdas dan berkualitas.
Memberi pendidikan kepada anak sebenarnya tidak terlalu sulit. Dunia anak adalah dunia meniru. Mereka lebih cenderung meniru apa yang ada di sekitarnya, entah itu baik atau buruk. Jika yang ditiru baik, mereka kelak akan menjadi baik. Bahkan Anda tidak perlu menyuruhnya setiap saat untuk begini dan begitu. Anda cukup menjadi teladan yang baik bagi mereka.
Kita juga tidak boleh membatasi pergaulan anak dengan teman-teman sebayanya. Karena bagaimanapun, manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Tayangan televisi juga tidak bisa dihindari. Untuk yang satu ini, kita harus benar-benar jeli mengatur jadwal untuk si kecil. Bahkan saya punya rencana jika punya anak nanti akan mencetak jadwal lengkap acara televisi selama satu pekan. Dan dari jadwal itu, kita tentu tahu mana yang tidak layak untuk ditonton anak-anak.
Masalahnya, realita yang terjadi di masyarakat tidak seperti yang diinginkan. Banyak orang tua yang kurang memperhatikan hal ini. Entah karena alasan kesibukan atau memang kelalaian. Di daerah pedesaan misalnya, ada orang tua yang memarahi anaknya karena tidak mau berangkat ngaji di musala. Padahal ia sendiri malah asyik nonton tivi di rumah setelah magrib. Kalau seperti ini, siapa yang salah?
Di daerah perkotaan kondisinya mungkin lebih memperihatinkan  lagi. Orang tua, dengan alasan sibuk bekerja, hanya merasa cukup memberi kebutuhan materi kepada anaknya tanpa ada perhatian yang serius. Yang seperti ini justru lebih berbahaya, karena keberadaan fasilitas dan materi yang berlimpah tanpa diimbangi dengan pendidikan moral yang memadai akan berakibat fatal. Kalau begini keadaannya, jangan salahkan mereka!
Salah satu solusi alternatif jika orang tua tidak mampu merawat anaknya dengan baik (karena alasan sibuk misalnya), adalah dengan menitipkannya ke sebuah lembaga pendidikan yangseperti yayasan atau pondok pesantren. Sebuah lembaga yang dalam melakukan evaluasi pendidikannya tidak hanya memerhatikan aspek intelektual saja, tapi juga menyentuh aspek kognitif dan afektif secara bersamaan.
Ini adalah opini dari saya. Barangkali para pembaca mempunyai pandangan yang berbeda? Silakan berkomentar. Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat bagi semua.


Artikel ini turut mendukung gerakan PKK Warung Blogger

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar dan tunggu kunjungan balik dari saya. Tabik!