Pages - Menu

Jumat, 10 Mei 2013

Tahlilan Bersama


Tarim – (9/5) Sebagai bentuk rasa simpati antar sesama mahasiswa Indonesia, Departemen Dakwah Asosiasi Mahasiswa Indonesia Al-Ahgaff yang bergerak di bidang seruan untuk melakukan kebaikan, senantiasa mengadakan acara tahlilan, khataman Al-Qur'an dan shalat gha'ib untuk mendoakan anggota keluarga mereka yang baru saja meninggal dunia.
Malam tadi, salah seorang teman yang sedang tertimpa musibah adalah Muhammad Hifni Mubarak. Mahasiswa semester Enam asal kota Lamongan Jawa Timur ini dua hari yang lalu membuat status di Facebook bahwa ibu kandungnya, Ma'syumah binti Amran, telah pulang ke hadirat-Nya.
Dimulai dengan pembagian mushaf oleh Andi Setiawan untuk dibaca satu juz setiap orangnya. Setelah itu, pembacaan tahlil dipimpin oleh Habib Husain Al-Habsyi, Wakil Ketua  AMI Al-Ahgaff periode ini. Sementara pembacaan doa dibawakan oleh Abdus Salam Kholil, orang Arab asal kota Zabid, Yaman Utara. Dan diakhiri dengan sholat Isya' berjamaah dan shalat gha'ib yang diimami oleh Habib Husain Al-Habsyi.
Ada sekitar seratus mahasiswa dari berbagai tingkatan turut hadir dalam acara yang digelar di Sutuh Sakan Dakhili malam tadi. Sebagian dari mereka rela meninggalkan rutinitas mingguannya, yaitu Maulidan di Darul Musthofa. Jika tidak ada halangan yang berarti, saya selalu menyempatkan untuk menghadiri acara yang diselenggarakan antara waktu Maghrib dan Isya' ini.
Kegiatan seperti ini lazim diadakan setiap ada laporan dari teman-teman bahwa anggota keluarganya ada yang meninggal, baik itu ayah, ibu, kakek, nenek, saudara atau kerabat lainnya. Kemudian, pihak AMI yang diwakili Departemen Dakwah, turut membantu dengan menempel pengumuman, menyediakan tikar dan mushaf.
Tidak hanya itu, acara serupa juga diadakan jika ada seorang ulama' atau tokoh agama yang baru saja wafat. Seperti beberapa waktu yang lalu, saat Syekh Muhammad Said Ramadlan Al-Buthi dan KH Ahmad Warson Munawwir berpulang ke rahmatullah.
Bahkan tidak hanya di lingkungan kampus Tarim saja. Tiga tahun yang lalu saat masih tinggal di Mukalla, salah seorang teman kami, Hasan Basri,  dari angkatan ke-17 meninggal dunia karena serangan ginjal. Ketua FORMIL 2009-10 (sekarang AMI) waktu itu, Abdul Mu'iz Ali, ketika mendengar kabar tersebut, langsung berinisiatif untuk mengajak teman-teman yang ada di Tarim untuk mengadakan tahlilan bersama sebagai ungkapan belasungkawa dan solidaritas antar pelajar di lembaga yang sama.
Semoga amal baik almarhum diterima di sisi Allah s.w.t. dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran untuk tetap semangat menjalankan aktifitas belajar di negeri Yaman ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar dan tunggu kunjungan balik dari saya. Tabik!