Tarim – (9/5) Sebagai
bentuk rasa simpati antar sesama mahasiswa Indonesia, Departemen Dakwah Asosiasi
Mahasiswa Indonesia Al-Ahgaff yang bergerak di bidang seruan untuk melakukan
kebaikan, senantiasa mengadakan acara tahlilan, khataman Al-Qur'an dan shalat
gha'ib untuk mendoakan anggota keluarga mereka yang baru saja meninggal dunia.
Malam tadi, salah
seorang teman yang sedang tertimpa musibah adalah Muhammad Hifni Mubarak. Mahasiswa
semester Enam asal kota Lamongan Jawa Timur ini dua hari yang lalu membuat
status di Facebook bahwa ibu kandungnya, Ma'syumah binti Amran, telah pulang ke
hadirat-Nya.
Dimulai dengan
pembagian mushaf oleh Andi Setiawan untuk dibaca satu juz setiap orangnya.
Setelah itu, pembacaan tahlil dipimpin oleh Habib Husain Al-Habsyi, Wakil Ketua
AMI Al-Ahgaff periode ini. Sementara
pembacaan doa dibawakan oleh Abdus Salam Kholil, orang Arab asal kota Zabid,
Yaman Utara. Dan diakhiri dengan sholat Isya' berjamaah dan shalat gha'ib yang diimami
oleh Habib Husain Al-Habsyi.
Ada sekitar
seratus mahasiswa dari berbagai tingkatan turut hadir dalam acara yang digelar
di Sutuh Sakan Dakhili malam tadi. Sebagian dari mereka rela meninggalkan
rutinitas mingguannya, yaitu Maulidan di Darul Musthofa. Jika tidak ada
halangan yang berarti, saya selalu menyempatkan untuk menghadiri acara yang
diselenggarakan antara waktu Maghrib dan Isya' ini.
Kegiatan seperti
ini lazim diadakan setiap ada laporan dari teman-teman bahwa anggota
keluarganya ada yang meninggal, baik itu ayah, ibu, kakek, nenek, saudara atau
kerabat lainnya. Kemudian, pihak AMI yang diwakili Departemen Dakwah, turut
membantu dengan menempel pengumuman, menyediakan tikar dan mushaf.
Tidak hanya itu,
acara serupa juga diadakan jika ada seorang ulama' atau tokoh agama yang baru
saja wafat. Seperti beberapa waktu yang lalu, saat Syekh Muhammad Said Ramadlan
Al-Buthi dan KH Ahmad Warson Munawwir berpulang ke rahmatullah.
Bahkan tidak
hanya di lingkungan kampus Tarim saja. Tiga tahun yang lalu saat masih tinggal
di Mukalla, salah seorang teman kami, Hasan Basri, dari angkatan ke-17 meninggal dunia karena serangan
ginjal. Ketua FORMIL 2009-10 (sekarang AMI) waktu itu, Abdul Mu'iz Ali, ketika
mendengar kabar tersebut, langsung berinisiatif untuk mengajak teman-teman yang
ada di Tarim untuk mengadakan tahlilan bersama sebagai ungkapan belasungkawa
dan solidaritas antar pelajar di lembaga yang sama.
Semoga amal baik
almarhum diterima di sisi Allah s.w.t. dan keluarga yang ditinggalkan diberi
ketabahan dan kesabaran untuk tetap semangat menjalankan aktifitas belajar di
negeri Yaman ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar dan tunggu kunjungan balik dari saya. Tabik!