Pages - Menu

Rabu, 15 Mei 2013

Tanya Jawab (1)



Entri ini merupakan serial tanya-jawab atas pertanyaan dari beberapa teman mengenai apa saja. Perbedaan dengan tulisan di label Tanggapan yang lainnya, jawaban di sini saya tulis lebih singkat tanpa ulasan panjang lebar. Dan untuk membedakan antara pertanyaan dan jawaban, tulisan yang bergaya miring adalah pertanyaan, dan yang tegak adalah jawabannya. Selamat menyimak!




***
Kenapa jadwal waktu shalat yang kamu buat menggunakan penanggalan Masehi, bukankah kalender Islam itu adalah Hijriyah?
Penanggalan adalah alat ukur waktu untuk menentukan peristiwa suatu kejadian secara pasti. Ada dua kalender yang dikenal oleh masyarakat Indonesia secara umum, Masehi dan Hijriyah. Perbedaan mendasar antara keduanya adalah, jika kalender Masehi perhitungannya didasari atas peredaran matahari semu mengelilingi bumi, maka kalender Hijriyah berpedoman pada perputaran bulan mengelilingi bumi. Awal waktu shalat selalu dikaitkan dengan fenomena alam seperti, fajar menyingsing, matahari terbit, pertengahan hari, panjang bayang-bayang, matahari tebenam dan pudarnya rona merah senja. Semua itu adalah dampak dari aktifitas matahari sepanjang hari dan tidak ada sangkut pautnya dengan pergerakan bulan. Karena itulah, jadwal shalat yang beredar banyak memakai penanggalan Masehi. Sebenarnya bisa juga menggunakan kalender Hijriyah dengan trik konversi dari Hijriyah ke Masehi. Mudah bukan?!

***

Katanya kalau orang belajar ilmu Falak bisa tahu bahwa daun pohon itu nanti akan jatuh pada hari sekian, tanggal sekian dan jam sekian. Benarkah?
Saya sendiri heran, kenapa sekarang sering mendengar pertanyaan seperti itu, padahal dulu waktu di Indonesia tidak pernah. Anggap saja begini; tahun diibaratkan sebuah pohon, bulan diibaratkan sebuah dahan, tanggalnya adalah daun tersebut, sedangkan jam dan menit adalah Hari dan Pasaran. Mereka yang belajar ilmu Hisab Falak dapat mengetahui dengan pasti kapan jatuhnya 'daun' tersebut. Semisal, saya yang lahir pada 27 Desember 1988 dapat diketahui dengan mudah bahwa tanggal tersebut jatuh pada hari Selasa Wage.

***

Melalui ilmu Hisab Falak, konon bisa menghitung umur seseorang. Bagaimana caranya?
Bisa. Sebagai contoh, jika ada orang lahir pada tanggal 30 Desember 1997 dan meninggal pada tanggal 4 Januari 2012, berapa umur orang itu? Cara sederhana untuk mengetahui hal ini biasanya dengan mengurang tahun kematian dengan tahun kelahiran. Berarti 2012 dikurangi 1997 sama dengan 15. Namun hasil yang diperoleh kurang teliti dan mendetail.
Melalui perhitungan Hisab Falak yang cermat dapat diketahui bahwa, orang tersebut sebenarnya berumur 14 tahun lebih 5 hari berdasarkan kalender Masehi, atau 14 tahun 5 bulan 9 hari berdasarkan kalender Hijriyah.
Namun  jika yang dimaksud dengan mengetahui umur adalah kapan hari kematiannya, hal tersebut tidak bisa diketahui melalui perhitungan. Karena kematian adalah bagian dari takdir yang dirahasiakan oleh Tuhan.
Setinggi apapun kemajuan ilmu pengetahuan dan kecanggihan teknologi yang dicapai oleh manusia tidak akan mampu memahami teka-teki takdir yang begitu misterius. Bahkan seandainya NASA berhasil mengevakuasi seluruh rakyat Amerika ke planet Mars, mereka tidak akan pernah tahu kapan ajal itu datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar dan tunggu kunjungan balik dari saya. Tabik!