Pages - Menu

Jumat, 20 September 2013

Buku Fikih Kemasyarakatan



Catatan Dialog Agama dan Makalah Kiai Pesantren
Jangan menilai buku hanya dari segi kover, pengaturan tata letak, atau gaya bahasanya saja, tapi lihatlah esensi kandungannya. Barangkali itulah ungkapan paling tepat untuk mengomentari buku ini hadir di tengah-tengah kita.
Suatu bentuk kebekuan dan kemandekan acap kali muncul di hadapan kita begitu membicarakan fikih atau hukum Islam. Namun, tidak demikian bagi KH Abdul Wahid Zuhdi, Pengasuh Pondok Pesantren Fadllul Wahid Grobogan dan Wakil Ro'is Am Syuriah PWNU Jawa Tengah ini. Melalui dialog-dialog keagamaan dan makalah-makalahnya, beliau mampu menunjukkan diskursus fikih yang adaptif dan fleksibel dalam menghadapi perkembangan zaman.
Berawal dari sebuah obrolan siswa tingkat tiga aliyah PP Al-Ma'ruf Bandungsari untuk mempersembakan sebuah karya ilmiah, sebagai kenang-kenangan sekaligus bentuk tanggung jawab santri kepada almamaternya, akhirnya muncul gagasan untuk mengodifikasikan dialog-dialog agama dan makalah-makalah dari romo KH Abdul Wahid Zuhdi. Oleh Bapak Muhammad Shohi, selaku wali kelas waktu itu, niatan tersebut diapresiasi dengan baik, kemudian diberikan bimbingan sekaligus pengarahan.
Dialog-dialog itu diselenggarakan setiap seminggu sekali, tepatnya setiap malam Selasa, sebagai pembukaan pengajian kitab Al-Hikam dalam acara Khushûshiyyah Tharîqah al-Syâdziliyyah (ritual khusus aliran tarekat Syadziliyah) selama kurun waktu tiga tahun, mulai 1997 sampai 1999 yang telah didokumentasikan dalam bentuk rekaman kaset.
Buku Fikih Kemasyarakatan adalah kompilasi fatwa-fatwa KH Abdul Wahid Zuhdi atas pertanyaan dari para ikhwân tharîqah yang tersebar di tiga kabupaten; Grobogan, Blora dan Demak. Dengan gayanya yang khas, beliau dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan penjelasan yang efesien, tidak berbelit-belit dan juga tidak terlalu ringkas, sesuai dengan daya pemahaman si penanya.
Kandungan isi dalam buku ini terasa lebih akomodatif, karena yang dipertanyakan merupakan persoalan-persoalan aktual yang menyangkut langsung problematika sosial masyarakat sehari-hari, baik yang bersifat tradisional maupun kontemporer. Sebut saja persoalan mitoni, tingkepan, sesajen, salat Jumat di kantor, bunga bank, tayamum di pesawat, donor ginjal, kloning, asuransi, zakat saham, bio gas, bom bunuh diri dan masih banyak lagi.
Yang membedakan antara buku Fikih Kemasyarakatan dengan buku-buku fatwa yang lainya adalah, adanya rujukan dan kutipan langsung dari sumber-sumber yang sudah diakui validitasnya, yaitu kitab-kitab kuning karya fukaha salaf yang sering diajarkan di pesantren-pesantren. Kutipan-kutipan tersebut, merupakan bagian dari jerih payah teman-teman waktu itu sekaligus sebagai manifestasi pesan yai Wahid kepada para santri, "jangan berbicara tentang suatu hukum agama atas dasar jawabanku (karena masih ada kemungkinan salah), tapi lihatlah langsung dalam kitab-kitab yang kalian pelajari".
Bagi pembaca yang berminat, bisa datang langsung ke sekretariat Pondok Pesantren Fadllul Wahid, yang beralamat di dusun Ngangkruk, desa Bandungsari, kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Bisa juga melaului surat elektronik atau nomor telepon +6281325218048.

9 komentar:

  1. wah share info buku yang bagus, mas... fikih macam begini, yang berbicara kekinian memang menarik mas... makasih mas sharenya, akan coba mengontak nope-nya.... hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silakan. Atau datang saja langsung ke sana. Sampean dari Jepara, kan?

      Hapus
  2. iya, betul mas. aku jepara. cukup dekat sih dengan Grobogan. hehehe

    BalasHapus
  3. Saya bisa pesan langsung ke Mas Lutfi gak nih? Sekalian kalau ada karya lain dari beliau, saya dikasih info, ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf, Pak, kalau lewat saya enggak bisa. Silakan kontak langsung ke nomor telepon 081325218048 atau surat elektronik

      Oh, ya. Sekarang sudah terbit buku Fikih Kemasyarakatan Ke-2.

      Hapus
    2. Oke, Mas, saya coba hubungi keduanya, telepon dan surel. Eh, alamat surelnya apa, ya?

      Hapus
  4. sy berminat banget sama buku ini,tebel ga mas lutfi?

    BalasHapus

Silakan berkomentar dan tunggu kunjungan balik dari saya. Tabik!